Air Minum Sehat Untuk Segala Lapisan


Kalau berbicara mengenai kesehatan, masyarakat Indonesia mungkin sudah cukup sadar akan pilihannya. Penulis yang saat ini masih tinggal di kamar kos sewaan di kota Semarang adalah satu contohnya. Mengapa? Karena penulis kebetulan memiliki sistem pencernaan yang sensitif, sehingga segala konsumsi yang masuk ke dalam mulut harus terjamin, termasuk urusan air minum.

Mungkin, terlalu dini jika berpendapat bahwa masyarakat Indonesia sudah sadar akan kualitas air minum hanya berdasarkan pengalaman pribadi. Memang sih, dapat dikatakan masih banyak juga masyarakat yang belum sadar akan pentingnya hal ini. Terutama bagi masyarakat yang kerap kali mengkonsumsi air minum isi ulang. Karena harganya yang sangat murah, tak heran pilihan ini banyak dijalankan berbagai lapisan masyarakat. Karena konsumen air minum kemasan bermerek umumnya lebih mahal, sehingga air jenis ini lebih banyak dinikmati kalangan masyarakat menengah ke atas.

Air Minum Isi UlangBagi penulis, air minum isi ulang kurang terjamin dari segi kesehatan. Mengapa? Pengalaman pribadi membuktikan tidak perlu menunggu lama untuk mengalami penyakit (seperti diare) jika dalam kurun waktu tertentu kerap mengkonsumsi air jenis ini. Walau terlihat bening, air kemasan isi ulang mungkin masih terkandung bakteri jahat yang dapat berbahaya bagi tubuh. Sehingga, belajar dari pengalaman, penulis berkomitmen untuk tidak mengkonsumsi air minum kemasan isi ulang. Dan melalui tulisan blog ini, penulis akan mencoba membahas persoalan berbagai pilihan sumber air minum.

 

Air Minum Sehat Seringkali Mahal dan Sulit Didapat.

Jika Anda bertanya kepada orang sekitar, mungkin alasan mereka membeli air minum kemasan isi ulang adalah harganya yang murah. Datu (20), salah seorang mahasiswa di sebuah kota di Jawa Tengah, mengatakan untuk keperluan air minum cukup mengandalkan depot isi ulang air minum. Untuk keperluan ini, ia cukup merogoh kocek empat ribu rupiah saja untuk menikmati 19 liter air. Hal ini jauh lebih murah ketimbang air minum kemasan bermerek yang kini harganya mencapai di atas lima belas ribu rupiah per galonnya. "Ya, selama ini sih tidak masalah. Toh, harganya murah. Cocok untuk kantong mahasiswa."

Selain mahal, alasan lain yang kerap ditemui adalah keterbatasan stok air minum kemasan dalam bentuk galon. Dimas (23), mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri, mengatakan bahwa seringkali ia menemukan depot air minum yang tidak dapat mengirimkan pesanan. Alasannya seringkali karena stok habis. "Tapi, saat di cek, ternyata stok mereka masih cukup banyak. Entah karena mereka malas mengantar atau supaya konsumen mulai beralih ke air isi ulang yang juga ditawarkan depot-depot tersebut".

 

Air Minum Sehat Nan Murah

Apakah mungkin untuk tetap mengkonsumsi air minum dengan biaya murah? Meminum sedikit air mungkin merupakan solusi jitu. Namun, cara tersebut salah. Kita sebagai manusia membutuhkan air minimal 10 gelas per hari. Apalagi, air minum akan baik untuk tubuh dan tidak memiliki efek samping apapun jika dikonsumsi. Sehingga, menghemat air minum dengan menahan haus berarti menyangkal kebutuhan dasar Anda sebagai makhluk hidup. 10 gelas air

Lalu apa solusi yang tepat? Salah satu yang paling tepat adalah menggunakan teknologi water purifier yang ditawarkan Pure It. Mengapa tepat? Karena hanya dengan berbekal air keran sekalipun, Anda dapat memperoleh air minum layak konsumsi yang dijamin sehat untuk tubuh Anda.

Teknologi cocok sangat tepat untuk dimanfaatkan seluruh kalangan. Jika Anda Mahasiswa atau anak Anda akan berkuliah di kota lain, Pure It akan memberikan solusi yang lebih praktis dan nyaman. Selain tidak perlu mencari atau menunggu pesanan galon air mineral, menggunakan Pure It juga berarti menghemat pengeluaran untuk keperluan air minum. Keluarga Anda juga dapat memanfaatkan teknologi Pure It untuk keperluan minum sehari-hari yang terjamin.

Lalu bagaimana prinsip kerjanya? Pada dasarnya Anda hanya memerlukan air tanah atau PAM untuk disaring oleh produk Pure It melalui 4 tahap proses pemurnian. Melalui keempat tahap tersebut, air yang telah tersaring dijamin bebas dari bakteri dan virus. Air disaring dengan susunan Germkill Kit pada produk Pure It yang harus diganti setiap penyaringan 1500 liter air atau 6 – 8 bulan sekali. Walaupun begitu biaya air minum dari teknologi Pure It masih terbilang paling murah, bahkan dari air minum isi ulang sekalipun.

Mari kita coba melakukan perhitungan sederhana:

  • Perhitungan biaya yang harus dikeluarkan untuk konsumsi air minum hasil saringan Pure It adalah sebagai berikut. Harga Germkill Kit Pure It yang sebesar Rp 175.000,- dapat menyaring 1500 liter air PAM, dengan kata lain biaya penyaringan air sebesar Rp 117,-/liter. Jika kita gunakan tarif PAM DKI Jakarta dengan tarif golongan paling mahal sebesar Rp 14.650,-/m3 atau Rp 14,65,-/liter, maka biaya air minum Pure It adalah sebesar = Rp 117,-/liter + Rp 14,65,-/liter = Rp 131,65/liter.
  • Perhitungan biaya yang harus dikeluarkan untuk konsumsi air minum kemasan isi ulang adalah sebagai berikut. Harga satu galon dengan volume 19 liter seharga Rp4000,-. Dengan kata lain, harga per liternya adalah Rp 210,-.
  • Perhitungan biaya yang harus dikeluarkan untuk konsumsi air minum kemasan bermerek adalah sebagai berikut. Harga satu galon dengan volume 19 liter seharga Rp14.000,-. Dengan kata lain, harga per liternya adalah Rp 737,-.

image

Dengan demikian, sudah saatnya jika Anda mulai mempertimbangkan kesehatan Anda sendiri, tidak semata-mata memilih harga yang paling murah. Bahkan, dari perhitungan sederhana di atas, terbukti bahwa Pure It mampu menghadirkan air minum berkualitas yang lebih murah dibanding air minum kemasan isi ulang. Sehingga, penulis berkeyakinan jika teknologi Pure It berpeluang besar untuk menjadi pilihan berbagai lapisan masyarakat di Indonesia.

Tinggalkan komentar